2012, Bisnis unggas tetap pesat

Minggu, 01 Januari 2012 - 15:17 WIB
2012, Bisnis unggas tetap pesat
2012, Bisnis unggas tetap pesat
A A A
Sindonews.com - Bisnis peternakan di Indonesia kerap dihantui isu flu burung. Kendati demikian bisnis ternak unggas justru yang paling maju dan berkembang, karena didukung infrastruktur industri yang lengkap mulai dari perbibitan, produksi, pakan, dan kesehatan ternak.

Dewan Pertimbangan Organisasi Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Don P Utoyo menjelaskan, industri dan bisnis perunggasan dalam negeri telah mampu mewujudkan kesejahteraan umum.

Indikatornya adalah industri ini mampu menyediakan pangan bergizi dan sehat (yakni telur dan daging ayam yang murah), pengentasan kemiskinan, penyediakan lapangan kerja di kota dan di desa, serta mampu menyerap 3 juta tenaga kerja di industri perunggasan.

Dia menambahkan, industri perunggasan mampu menghidupi 12 juta penduduk Indonesia dengan asumsi, satu pekerja di industri perunggasan dapat menghidupi empat orang keluarganya. Dengan demikian menjadikan industri perunggasan memiliki prospek cerah di tahun 2012 dan mempunyai peran strategis dalam pergerakan perekonomian nasional, serta mampu untuk saling menghidupi kegiatan usaha lain.

"Investasi bisnis perunggasan pada 2011 sekira Rp80 triliun dengan omzet bisnis senilai Rp110 triliun," ungkapnya.

Don menjelaskan, banyak industri baik besar maupun kecil yang selalu terkait dengan bisnis perunggasan. Kata dia, dari mulai hasil bumi seperti peternakan, perikanan, perkebunan, tanaman pangan. Tak cuma itu, home industri sebut saja ayam goreng, kripik, abon, pupuk, hingga industri jasa mulai dari perdagangan, keuangan, perbankan, saham, hingga transportasi.

Untuk kemajuan industri dan bisnis perunggasan Indonesia, ISPI memberikan rekomendasi dengan menciptakan berbagai gerakan nasional, baik dalam waktu tiap tahun, bulan atau minggu. "Gerakan tersebut harus serempak, dalam waktu yang bersamaan, terfokus pada topik tertentu, dilakukan secara profesional dan cerdas. Yakni, ”Kampanye Gizi” (makan telur & daging ayam, serta minum susu segar secara rutin), gerakan “Biosecurity, Desinfeksi & Vaksinasi," tandas Don.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7845 seconds (0.1#10.140)