Lagi-lagi penjahat siber beraksi di aplikasi WhatsApp. Pengguna diharapkan jangan terkecoh, karena tautan yang mengklaim WhatsApp punya tema baru berwarna pink merupakan penipuan.
WhatssApp adalah salah satu aplikasi perpesanan yang sangat populer setelah era Blackberry. Namun belakangan, pengguna WhatsApp mula merasa tak nyaman dengan banyaknya kasus pembajakan
Awal tahun ini citra WhatsApp sedang merosot akibat kebijakan privasi barunya. Tetapi tak bisa disangkal, jumlah pengguna WhatsApp masih sangat banyak, termasuk di Indonesia.
Akun Instagram (IG)dan WhatsApp (WA) pribadi istri Bupati Merangin, Al Haris, Hesnidar Haris mendadak jadi perhatian masyarakat. Pasalnya, sejak beberapa hari ini diketahui diretas oleh pihak tak bertanggungjawab.
Akun Facebook dan WhatsApp (WA) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari diretas orang tak bertanggungjawab.
WhatsApp menjadi salah satu platform yang dibidik hacker untuk meraup keuntungan. Sayangnya masih ada pengguna yang belum sadar jika akun WhatsApp-nya di-hack orang lain.
WhatsApp baru saja mengeluarkan pembaruan pada aplikasianya, yakni fitur mute atau bisu yang bisa diatur selamanya. Sebelumnya, fitur tersebut berlaku paling lama hanya satu tahun.
Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumut, Azlan Hasibuan mengingatkan petahana Akhyar Nasution untuk tidak menggunakan cara-cara provokatif demi mendulang simpatik.
Ikatan Profesi Komputer Informatika Indonesia (IPKIN) Cabang Sumatera Utara (Sumut) menyoroti pengakuan Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution yang menyebut akun WhatsApp pribadinya ditengarai diretas.
Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution mengaku akun aplikasi WhatsApp (WA) miliknya diretas orang tak bertanggungjawab. Bahkan akun tersebut digunakan untuk meminta sumbangan dengan mengatasnamakan Plt Wali Kota Medan.
Kejahatan siber peretasan aplikasi masih marak terjadi, meskipun pengembang menggelar keamanan digital nan ketat. Hal ini tentunya memusingkan Anda sebagai pengguna aplikasi.
Aksi cyber cryme atau kejahatan di dunia maya kian banyak memakan korban. Salah satu modus yang paling sering digunakan pelaku adalah membajak akun media sosial seperti WhatsApp milik pengguna.
WhatsApp menjadi salah satu aplikasi perpesanan populer di dunia yang berupaya keras melindungi data-data penggunanya. Tak heran, WhatsApp diharamkan di China.
Peretasan nomer WhatsApp bisa terjadi kepada siapapun. Untuk itu perlu proteksi keamanan lebih pada akun Anda agar tidak ada tangan-tangan jahil yang mencoba mengambil alih.
