Berita Terkini : # inflasi

Kontraksi yang menyerang ketiga sektor itu akan terjadi hingga akhir tahun 2020. Sehingga, diprediksi Indonesia akan mengalami tingkat inflasi paling rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Indonesia diperkirakan akan mengalami kontraksi 1,0% tahun ini di tengah pandemi Covid-19, sebelum naik kembali ke tingkat pertumbuhan 5,3% pada tahun 2021.

Dari sekian banyak asumsi makro yang ditetapkan untuk tahun depan, 2021, Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku asumsi inflasi sebesar 3% yang paling berat untuk dicapai.

Survei Pemantauan Harga pada minggu I September 2020 oleh Bank Indonesia menunjukkan perkembangan harga pada September 2020 diperkirakan deflasi sebesar 0,01% (mtm).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, meski pada Agustus terjadi deflasi sebesar 0,05% akan tetapi ada kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks.

Pada Agustus 2020 Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi sebesar 0,04%. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, tiga kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras baik premium, medium, dan di luar kualitas di tingkat penggilingan semuanya mengalami kenaikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Agustus 2020 terjadi deflasi sebesar 0,05%. Dari 90 kota yang disurvei Indeks harga Konsumen (IHK), sebanyak 53 kota mengalami deflasi.

Deflasi diramalkan masih akan terjadi pada bulan Agustus 2020, dimana diproyeksi sebesar -0,01% (month the month/mtm).

Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Agustus 2020, perkembangan harga pada bulan Agustus 2020 diperkirakan deflasi sebesar 0,04% (mtm).

Rupiah mungkin bisa tertekan di awal perdagangan terhadap dolar AS dan bisa saja menguat di akhir perdagangan. Potensi rupiah hari ini di kisaran 14.550-14.750.

Resesi dan krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia pada tahun ini diperkirakan kondisinya akan sangat berbeda dibandingkan krisis pada tahun 1998 dan 2008 lalu.

Perbaikan penjualan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas terutama kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Makanan, Minuman dan Tembakau.

Bank Indonesia (BI) mencatat awal pekan Agustus 2020 terjadi inflasi sebesar 0,01% disumbang akibat naiknya perhiasan emak-emak hingga naiknya harga cabe-cabean

Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan pada Juli 2020 terjadi deflasi sebesar 0,10% sungguh bukan berita menggembirakan. Deflasi bisa jadi sinyal kondisi daya beli masyarakat sudah mengkhawatirkan akibat pandemi Covid-19.

Pengamat Ekonomi Piter Abdulallah menilai, deflasi di tengah wabah saat ini sudah diperkirakan, dan secara teori tidak menguntungkan perekonomian Indonesia.

Tekanan inflasi yang rendah mengindikasikan tingkat konsumsi masyarakat cenderung masih dalam tren menurun dari awal tahun hingga awal kuartal III tahun 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan inflasi tahunan pada Juli 2020 yang sebesar 1,54% merupakan yang terendah sejak 20 tahun lalu, atau tepatnya sejak Mei 2000.

Indeks harga di Jawa Barat pada periode Juli 2020 kembali mengalami deflasi. Selama periode Januari hingga Juli 2020, Jabar mengalami dua kali deflasi.

Badan Pusat Statistik mencatatkan terjadi deflasi pada bulan Juli 2020 yang sebesar 0,10% dipicu penurunan harga pangan hingga rokok. Namun demikian, biaya sekolah masih tetap mahal.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga emas terjadi di 80 kota menyebabkan inflasi inti 0,16%

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Juli 2020 terjadi deflasi sebesar 0,10% dipicu penurunan harga pangan, minuman, rokok hingga bahan bakar dan transportasi.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada bulan Juli sebesar 0,05% (month of month/mom) salah satunya dipicu kenaikan harga emas global.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juli 2020, inflasi Juli 2020 diperkirakan sebesar 0,01% (mtm).

Inflasi lndeks Harga Konsumen (lHK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terpantau berada dalam kisaran target inflasi nasional yakni sebesar 0,20 persen (mtm).