Ratusan giga renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) yang akan dibangun memerlukan investasi yang tidak sedikit, menurutnya jika jangka panjang perlu setidaknya Rp1.000 triliun.
Pembangunan PLTP Mataloko merupakan bentuk komitmen PLN mendukung upaya pemerintah meningkatkan peran EBT pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23% di 2025.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Malea memiliki 2 unit mesin pembangkit yang masing-masing memiliki kapasitas 45 MW sehingga total kapasitas mencapai 90 MW.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah mencari investor swasta untuk menanamkan modalnya di RI guna mendanai proyek EBT.
Beroperasinya PLTA Asahan 3 berkapasitas 174 MW akan meningkatkan keandalan serta menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik secara signifikan di Sumut.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, peningkatan konsumsi energi tanpa menaikkan CO2 atau emisi karbon hanya bisa dilakukan apabila pembangkit listrik beralis ke energi terbarukan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan, dibutuhkan dana yang tidak sedikit yakni mencapai USD247,2 miliar yang kalau dirupiahkan Rp3.461 triliun.
Berkembangnya bisnis baru energi bersih berbasis teknologi skala startup di dunia harus dijadikan peluang dalam membuka ruang kontribusi milenial di sektor EBT.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, nantinya PLN dan Pertamina akan dibagi wilayah kerjanya antara produsen listrik dan perdagangan minyak dan gas (Migas).
Pesatnya bisnis startup energi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya menyiapkan regulasi.
Menko Luhut Binsar Pandjaitan bercerita soal dampak psoitif dari hilirisasi minerba dan keyakinan Indonesia bisa menjadi pemain kunci dalam industri baterai mobil listrik.
Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti solar panel (PLTS Atap) terus mendapat dukungan dari berbagai untuk peningkatan penggunaan EBT dengan energy mix sebesar 23% pada 2025.
Bergabungnya PT Energi Management Indonesia (Persero) (EMI) dalam anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) merupakan tindak lanjut inisiatif strategis BUMN membentuk klaster di bidang energi.
Distribusi energi primer dunia sejak tahun 1980 hingga tahun 2050 mendatang, menunjukkan kecenderungan ke arah renewable energy atau energi baru terbarukan.
PSEL merupakan inovasi yang didorong pemerintah pusat untuk mengurangi berbagai masalah sampah di daerah. Melalui PSEL, sampah dikelola dengan pendekatan teknologi tepat guna.
Program konversi 5.200 PLTD menjadi pembangkit berbasis EBT dilakukan bertahap di 2.100 lokasi dengan total kapasitas 2.000 megawatt (MW) hingga tahun 2025.
PLN menargetkan program cofiring akan diimplementasikan di 52 lokasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN dengan kontribusi kapasitas 10,6 Gigawatt (GW) di 2025.
