Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena La Nina akan terus terjadi mulai bulan Februari hingga Maret. Kemudian, pada April hingga Mei diprediksi sudah mulai netral.
Cuaca tahun 2020 terjadi anomali iklim di samudra pasifik yang menyebabkan iklim La Nina yang berdampak pada peningkatan curah hujan di sebagain besar kawasan Indonesia. Pengolahan garam terkena dampak kemarau basah akibat iklim ini.
BMKG Makassar mengingatkan operator penerbangan untuk waspada terhadap fenomena la nina, yang diprediksi berdampak pada terganggunya aktivitas transportasi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi kesiapsiagaan dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) dalam menghadapi cuaca ekstrim seperti La Nina.
Penyuluh harus memahami agroklimat dan mendukung petani mengetahui pengaruh cuaca, khususnya anomali iklim global la nina pada akhir 2020 hingga awal 2021.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Rajab mengatakan pada tahun ini intensitas curah hujan akan lebih tinggi dari normal akibat fenomena La Nina.
Bencana tanah longsor yang dikarenakan fenomena La Nina mulai terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kejadian tersebut terjadi di Kampung Warudoyong, KBB.
Warga di daerah dataran tinggi dan rendah diminta wasada terhadap ancaman bencana alam seperti longsor dan banjir bandang. Ini dikarenakan adanya fenomena La Nina .
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros mulai melakukan persiapan, sebagai antisipasi menghadapi fenomena La Nina jelang memasuki musim penghujan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, Provinsi Jabar berstatus siaga 1 hingga Mei 2021 menyusul prediksi peningkatan potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem dan fenomena La Nina pada musim hujan tahun ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang terhadap berita-berita yang tidak benar terkait badai tropis yang dianggap sama dengan fenomena La Nina saat ini.
Hingga Oktober, pemerintah belum mengumumkan akan melakukan impor beras. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan tegas mengatakan Indonesia tidak perlu mengimpor
Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil sejumlah kebijakan strategis untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak badai La Nina yang mulai menerjang sebagian wilayah Indonesia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menggelar Apel Siaga Hadapi Cuaca Eksteim di Lapangan Pemda Sleman, Senin (26/10/2020). Bertindak sebagai Inspektur Upacara Komandan Kodim (Dandim) 0732 Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana.
Menghadapi fenomena La Nina, alangkah baiknya semua pemda menyiapkan antisipasi. Salah satunya, membuat pengungsian yang aman di masa pandemi Covid-19.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berpesan agar Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi apa saja yang perlu disiapkan dalam menghadapi La Nina.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M. Insaf mengatakan, dalam menghadapi dampak fenomena La Nina pihaknya akan berkoordinasi dengan SKPD terkait.
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, tentang fenomena La Nina.