Seorang gadis kecil berhasil diselamatkan dari timbunan puing bangunan yang runtuh di kota Izmir, lebih dari 90 jam setelah gempa mengguncang Laut Aegea.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) menuturkan korban tewas akibat gempa bumi yang melanda provinsi barat Turki, Izmir telah meningkat menjadi 42 jiwa.
Gempa dahsyat mengguncang Turki dan Yunani pada Jumat 30 Oktober 2020. Gempa telah menghancurkan banyak bangunan. Puluhan warga pun tewas akibat bencana tersebut.
Warga negara Indonesia yang berdomisili di Turki dan sekitarnya, khususnya yang berada di dekat lokasi sumber gempa, yaitu Kota Izmir, Menderes, dan Menemen diimbau tetap waspada potensi gempa susulan.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) turut prihatin dan berbelasungkawa atas bencana gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,0 yang mengguncang kawasan pesisir barat Turki.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Daryono mengatakan aktivitas sesar sisam (sisam fault) menjadi pemicu terjadinya gempa di wilayah Turki-Yunani.
Korban tewas di Yunani dan Turki akibat gempa yang mengguncang Laut Aegea pada hari Jumat terus bertambah. Gempa juga menyebabkan sejumlah bangunan runtuh dan memicu gelombang pasang.
KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, Satgas Perlindungan WNI di Turki yang berada di wilayah tersebut serta simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak.
Gempa bumi yang mengguncang Laut Aegean dan terasa di Turki dan Yunani mengakibatkan kerusakan parah. Sejumlah orang masih tertimbun di dalam puing bangunan yang roboh.