Sekitar 10 tahun lagi industri manufaktur semakin canggih. Peran manusia semakin mengecil karena digantikan oleh teknologi-teknologi baru yang serba otomatis.
Kecepatan tinggi, latensi rendah, dan kemampuan penanganan data 5G yang besar akan menjadi dobrakan yang merevolusi pengalaman konsumen serta operasi bisnis.
Trafik data seluler naik hampir 300 kali lipat dari 2011. Ini menunjukkan betapa cepatnya perkembangan teknologi dan betapa besarnya dampak internet terhadap kehidupan masyarakat.
Saat next normal, konsumen akan lebih akrab dengan teknologi digital. Dibanding sebelum pandemi, orang Indonesia menghabiskan waktu 1,5 jam lebih lama di dunia maya.
Sampai sekarang Indonesia belum mengadopsi 5G, bahkan tendernya diulang. Sementara di dunia, pada 2026 ditaksir jumlah penggunanya mencapai 3,5 miliar.
Bicara peralatan 5G, ada tiga produsen utama di dunia, yaitu Huawei, Ericsson, dan Nokia. Sejak larangan Huawei diberlakukan oleh beberapa negara, tak ada dinamika kompetisi.
Dengan teknologi yang berkembang saat ini, Ericsson Consumer & IndustryLab memprediksi bahwa di 2030 teknologi seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan virtual assistants semakin matang. Sementara solusi 5G juga semakin mutakhir.
Huawei dilarang memasok peralatan 5G ke operator di Swedia, negara asal perusahaan saingannya, Ericsson. Dan secara tak terduga, perusahaan China itu dibela pesainnya tersebut.
(Kiri ke kanan) Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis RSUD Cengkareng Wahyu Renggani dan Direktur RSUD Cengkareng Bambang Suheri, Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper dan Head of Network Solutions...