Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, masa depan negaranya tidak boleh dikaitkan dengan keberhasilan atau runtuhnya pembicaraan nuklir dengan kekuatan dunia
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden harus mencabut beberapa sanksi terhadap Iran untuk menunjukkan niat baiknya guna menghidupkan kembali perjanjian nuklir internasional dengan Teheran.
Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas jeda dalam pembicaraan antara Teheran dan kekuatan dunia di Wina yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Pembicaraan nuklir di Wina mencapai titik sensitif dan penting, kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam konferensi pers dengan rekannya dari Oman di Teheran.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett mengatakan pada Minggu (20/2/2022), bahwa Iran mungkin segera menyetujui kesepakatan nuklir baru dengan negara-negara besar.
Pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Iran tidak mencari senjata nuklir dan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
Jong-un mengucapkan selamat kepada Iran atas peringatan itu dan menyatakan harapan bahwa kerja sama bilateral akan lebih berkembang di berbagai bidang.
Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett menyebut Iran sebagai ancaman terbesar bagi Negara Israel selama pertemuan kabinet di Yerusalem pada Minggu (6/2/2022).
Kesepakatan nuklir Iran yang dirundingkan oleh kekuatan dunia di Wina akan mempersulit upaya pencegahan nuklir Iran. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran menyambut baik pencabutan beberapa sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir sipil Teheran. Meski demikian, Iran mengatakan langkah itu tidak cukup.
Seorang pejabat militer Amerika Serikat (AS) menghadiri latihan militer Israel mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran menggunakan puluhan pesawat tempur.
Iran telah memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa pihaknya telah menghentikan produksi di salah satu fasilitas nuklirnya yang diserang Juni lalu
Tiga negara Eropa, Prancis, Jerman dan Inggris, umumnya dikenal sebagai E3, dan Amerika Serikat mencoba menyelamatkan penyelesaian Wina 2015 dengan Iran.
Teheran bersedia untuk terlibat dalam pembicaraan langsung dengan Washington jika negosiasi itu untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran mencapai tahap lanjut.