Harga minyak mentah hari ini melandai pada perdagangan sesi pagi, Jumat (10/6/2022). Namun, koreksi yang terjadi masih berada di dekat level tertingginya.
Data bursa Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09:19 WIB menunjukkan, harga minyak pengiriman Agustus 2022 tertekan 2,37% di USD113,53 per barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia beserta mitranya atau OPEC plus memutuskan tidak akan meningkatkan produksi. Keputusan ini menjadi tamparan bagi Eropa ketika embargo minyak Rusia menggema.
Perpecahan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir telah melebar dengan dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Menteri energi dan infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) bersikeras bahwa Rusia akan selalu menjadi bagian dari OPEC +. Menurutnya belum ada yang bisa menggantikan pasokan minyak Rusia.
Tren kenaikan harga minyak yang terjadi sejak 2021 tak berhenti saat memasuki tahun 2022. Harga minyak dunia yang terus naik meningkatkan ketidakpastian global.
Harga minyak untuk pertama kalinya sejak 2014 menembus USD90 per barel dibayangi oleh ketatnya pasokan dan meningkatnya ketegangan politik Rusia dan Ukraina.
OPEC dan sekutunya memutuskan untuk menunda pertemuan teknis hingga akhir pekan ini, untuk memberikan banyak waktu untuk menilai dampak dari varian baru virus corona Omicron.
Pasar komoditas strategis ini diproyeksikan bergerak turun menjelang pertemuan negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya (OPEC+) pada Kamis (4/11/2021).
OPEC dan sekutunya mencapai kesepakatan pada hari Minggu (18/7) untuk menghentikan pengurangan produksi minyak sebesar 5,8 juta bph pada September 2022.
Harga minyak mentah melompat naik pada perdagangan, Rabu (2/6/2021) setelah OPEC dan sekutunya terjebak dalam rencana untuk menjaga pasokan minyak pada bulan Juni dan Juli.
Harga minyak mentah dunia mengakhiri minggu ini dengan penurunan sekitar 7% dibanding pekan sebelumnya didorong kekhawatiran melambatnya permintaan bahan bakar.