Kehancuran umat Islam bisa terjadi karena perasaan Hubbud Dunya (cinta dunia). Dunia seakan-akan abadi dan kekal sehingga melalaikan kehidupan setelah mati.
Semua orang mendambakan hidup bahagia, namun tak sedikit yang menemui hambatan karena tidak mengetahui jalan dan caranya. Berikut nasihat Al-Habib Qurasiy Baharun
Amalan yang paling dicintai Allah dan Rasul-Nya pada hari Jumat adalah memperbanyak sholawat. Siapa yang membaca sholawat di hari ini maka sholawatnya akan disampaikan kepada Rasulullah.
Kita patut bersedih atas wafatnya ulama-ulama faqih yang berdakwah di jalan Allah. Sepanjang bulan ini tercatat lebih dari 15 ulama dan Dai ilallah di Tanah Air berpulang ke rahmat Allah.
Suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewanti-wanti agar umatnya mampu mengekspresikan rasa malu kepada Allah Ta'ala dengan sebenarnya.
Banyak jalan menuju surga salah satunya dengan memperbanyak dzikir dan istighfar. Allah Ta'ala menjanjikan surga bagi mereka yang istiqamah mengamalkan kalimat sayyidul istighfar.
Salah satu nikmat terbesar adalah ketika Allah menjadikan kita golongan orang beriman (mukmin). Rasulullah memberi perumpamaan orang mukmin itu bagaikan lebah.
Indonesia berduka karena kehilangan empat ulama kharismatik Kamis kemarin (3/12/2020). Keempatnya menghadap Allah Ta'ala hampir dalam waktu bersamaan antara pukul 18.00-20.00 WIB.
Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun menyampaikan nasihat kepada para orangtua agar berlaku dan berutur kata baik terhadap anak.
Syaikh Ahmad Az-Zarnuji dalam kitab populernya Ta'lim Al Muta'allim berkata bahwa ilmu yang paling utama adalah ilmu hal (tingkah laku) dan amal yang paling utama adalah menjaga tingkah laku.
Di antara kemaksiatan atau dosa lisan adalah berdusta dan ghibah. Kedua perkara ini (ghibah dan dusta) termasuk kategori dosa-dosa besar yang wajib dijauhi setiap muslim.
Ketika menerima petuah dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat menjadikannya sebagai amalan istimewa yang dikerjakan secara istiqamah.
Rezeki tak mungkin tertukar, ia telah tercatat dan ditakdirkan dengan sebab-sebabnya. Demikian pula jodoh, setiap orang telah ditentukan dengan siapa ia akan menikah.
Setiap muslim pasti tak asing dengan kalimat zikir yang satu ini. Zikir ini selalu dibaca setiap selesai salat karena merupakan anjuran (sunnah) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Di antara manusia banyak mengalami kesulitan rezeki. Terkadang sudah berusaha dan berdoa, namun rezeki masih saja terhambat alias tidak lancar. Apa sebabnya?
Ada satu kisah menarik ketika Imam Abu Dawud membeli surga dengan 1 Dirham. Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu 'Abdil Barr sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar al-'Asqalani.
Suatu hari Imam Syafi'i mengadu kepada gurunya Imam Waki' tentang tentang jeleknya hafalannya. Padahal Imam Syafi'i terkenal dengan hafalan yang luar biasa.
Bila tiba-tiba esok hari kita meninggal, sudah siapkah kita menyambut kedatangan Malaikat menanyakan amal perbuatan kita? Sudahkah kita siap merasakan dahsyat dan sakitnya sakaratul maut?
Menjadi manusia yang mulia dan dicintai oleh Zat Yang Maha Pengasih tentu bukan perkara mudah. Banyak orang ingin mendapatkan predikat mulia di sisi Allah, tapi mereka lupa memperbaiki akhlaknya.
Semua manusia pasti pernah berbuat salah dan dosa kecuali Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam (SAW) yang dikaruniai sifat maksum (terpelihara dari dosa).
Mendapatkan rezeki yang halal dan berkah adalah dambaan semua orang. Mengenai rezeki ini, Islam telah memberi petunjuknya melalui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sabar, sabar! Itulah kata-kata yang sering kita dengar saat menenangkan orang yang lagi emosi atau ditimpa musibah. Sebuah ucapan yang mudah, tetapi berat untuk diamalkan.