Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berakhir. Meski demikian, prosesnya menyisakan persoalan di masyarakat. Warga di Kelurahan Buloa, misalnya.
Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jawa Barat menyoroti pelaksanaan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK dan sederajat di Provinsi Jabar.
Proses PPDB DKI Jakarta untuk tiga jalur penerimaan telah ditutup. Kini para calon peserta didik baru yang dinyatakan diterima wajib melakukan Lapor Diri agar tidak dianggap mengundurkan diri.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di wilayah DKI Jakarta telah dibuka. Pendaftaran PPDB dibuka untuk tahap kedua untuk jenjang SMP, SMA dan SMK serta PPDB tahap ketiga untuk jenjang SD.
Pasalnya, sistem itu menimbulkan polemik di masyarakat setiap tahunnya, tanpa bisa diantisipasi oleh pemerintah dengan kasus sama, yakni permasalahan teknis.
Proses PPDB masih berlangsung hingga saat ini. Bagi masyarakat yang masih bingung dengan mekanisme PPDB berdasarkan nilai rapor dan domisili simak keterangannya di bawah ini.
Masyarakat DKI Jakarta mulai hari ini sudah bisa mendaftarkan anaknya ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) jalur zonasi.
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi yang dilakukan secara online masih dikeluhkan banyak orang tua siswa, utamanya terkait koordinat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengerluarkan Permendikbud No 1 Tahun 2021 mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK Negeri di Jawa Tengah telah dimulai sejak 21 Juni 2021 dan akan ditutup pada 24 Juni 2021. PPDB dilakukan daring secara real time.
Menjelang akhir Juni ini para orang tua sedang disibukkan untuk mendaftarkan anaknya di sekolah karena tahun ajaran baru 2021 akan dimulai pada Juli nanti.
